Senin, 27 Maret 2017

Sumber-sumber Akhlak

A.    Sumber-sumber Akhlak
Akhlak orang-orang muslim bersumber dari Al-Qur’an Al-Karim dan hadits nabi yang shahih. Oleh karena itu, akhlak manusia tidak ada yang keluar dari dua sumber tersebut. Akhlak tersebut diterapkan di dalam kehidupan shahabat, para tabi’in dan para pewaris akhlak yang berlandaskan kepada syari’at Islam dari hal-hal yang berupa adat dan tradisi serta akhlak-akhlak yang terlaku.
                                            

Tujuan dari Islam adalah membentuk seseorang menjadi shaleh. Hal tersebut yang menyebabkan perlunya pendidikan akhlak bagi seseorang supaya seseorang menjadi shaleh yang senantiasa menghiasi seluruh perbuatannya, tindakanya dan hal-hal yang berhubungan dengan Tuhannya, agamanya, dan hal-hal yang berhubungan dengan sesama manusia, bahkan seluruh makhluk.
                    Sumber Akhlak dalam Islam berlandaskan pada beberapa hal, meliputi:
1.      Al-Qur’an Al-Karim
Al-Qur’an merupakan sumber pertama bagi akhlak. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan hal demikian banyak sekali. Allah berfirman dalam surat Al-Isra’:9.

                 An-Nahl :90
Al-a’raf:  33

Rasulullah adalah orang pertama yang berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an dan senantiasa berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an. Dalam hadits shahih, Aisyah berkata: “Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an”.
Menurut Al-Hafidh Ibnu Katsir, makna hadits itu adalah bahwa pribadi Rasulullah senantiasa melakukan segala sesuatu yang sesuai Al-Qur’an, dan tidak melakukan sesuatu yang dilarang Al-Qur’an. Sehingga melaksanakan perintah Allah merupakan Akhlak dan kepribadian Rasulullah.
2.      Hadits Rasulullah

Hadits merupakan sumber dari ajaran syari’at.  Hadits adalah segala ucapan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah. Hadits merupakan sumber yang kedua bagi akhlak dengan sebuah dalil Al-Qur’an dalam surat Al-Hasyr: 7:
Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”.
B. Tujuan Akhlak

Tujuan seorang muslim berakhlak adalah untuk mendapatkan ridla dari Allah. Tidak pantas seorang muslik berakhlak dengan tujuan untuk dipuji oleh orang lain. Karena hal itu termasuk riya’. Begitu juga tidak pantas bagi seseorang berakhlak dengan tujuan untuk mencari materi saja. Islam senantiasa mengajarkan persatuan yang saling menyayangi, tolong menolong dan mewariskan cinta kebaikan dengan sesama dari hal-hal yang berhubungan dengan berbuat baik kepada kedua orang tua, anak-anak, istri-istri, saudara-saudara, tetangga, seluruh umat Islam, bahkan selain orang Islam. Bahkan hal tersebut juga dibiasakan kepada hewan, dan seluruh isi alam. Islam senantiasa mengajak orang Islam untuk mengisi dirinya dengan akhlak-akhlak mulia dan hidup dengan akhlak-akhlak tersebut.
C. Pentingnya Akhlak

Kasih sayang muncul setelah tujuan dari akhlak itu jelas terdapat beberapa dalil yang menunjukkan terhadap pentingnya akhlak. Karena akhlak akan mengantarkan seseorang bahagia di dunia dan di akhirat.
1.      Melaksanakan perintah Allah

Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang mengajak seseorang untuk melaksanakan perintah Allah dalam hal akhlak, baik perintah, larangan, maupun petunjuk. Allah berfirman:
2.      Akhlak menjadi sebab ta’at kepada Rasulullah
Diriwayatkan dari Abi Dzar, ia berkata: Rasulullah berkata kepada diriku: “Takutlah kepada Allah dimana kamu berada, dan sertailah setiap keburukan dengan kebaikan, makan keburukan akan mampu dihapusnya, dan Dzat yang menciptakan manusia itu berakhlak baik”.
3.      Akhlak menjadi sebab mahabbah kepada Allah
Allah berfirman:
4.      Akhlak menjadi sebab cinta pada Rasulullah
Sesungguhnya lebih cintanya kalian padaku dan lebih dekatnya kalian dariku pada majlis di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian.
5.      Akhlak menjadi sebab paling mulia untuk masuk surga

Rasulullah bersabda:” Perkara apa yang paling banyak menyebabkan seseorang masuk surga?. Rasulullah menjawab:Taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik”.
D. Faktor pendorong Akhlak buruk
Banyak dalil Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan faktor pendorong akhlak buruk, mencegah melakukannya, membencinya, dan menghina orang yang melakukannya. Allah berfirman:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar