A.
Sumber-sumber
Akhlak

Akhlak orang-orang muslim bersumber dari Al-Qur’an Al-Karim dan
hadits nabi yang shahih. Oleh karena itu, akhlak manusia tidak ada yang keluar
dari dua sumber tersebut. Akhlak tersebut diterapkan di dalam kehidupan
shahabat, para tabi’in dan para pewaris akhlak yang berlandaskan kepada
syari’at Islam dari hal-hal yang berupa adat dan tradisi serta akhlak-akhlak
yang terlaku.

Tujuan dari
Islam adalah membentuk seseorang menjadi shaleh. Hal tersebut yang menyebabkan perlunya
pendidikan akhlak bagi seseorang supaya seseorang menjadi shaleh yang
senantiasa menghiasi seluruh perbuatannya, tindakanya dan hal-hal yang
berhubungan dengan Tuhannya, agamanya, dan hal-hal yang berhubungan dengan
sesama manusia, bahkan seluruh makhluk.

Sumber
Akhlak dalam Islam berlandaskan pada beberapa hal, meliputi:
1.
Al-Qur’an
Al-Karim
Al-Qur’an merupakan sumber pertama
bagi akhlak. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan hal demikian banyak sekali.
Allah berfirman dalam surat Al-Isra’:9.

An-Nahl :90

Al-a’raf: 33


Rasulullah
adalah orang pertama yang berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an dan senantiasa
berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an. Dalam hadits shahih, Aisyah berkata: “Akhlak
Rasulullah adalah Al-Qur’an”.
Menurut
Al-Hafidh Ibnu Katsir, makna hadits itu adalah bahwa pribadi Rasulullah
senantiasa melakukan segala sesuatu yang sesuai Al-Qur’an, dan tidak melakukan
sesuatu yang dilarang Al-Qur’an. Sehingga melaksanakan perintah Allah merupakan
Akhlak dan kepribadian Rasulullah.
2.
Hadits
Rasulullah

Hadits
merupakan sumber dari ajaran syari’at.
Hadits adalah segala ucapan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah. Hadits
merupakan sumber yang kedua bagi akhlak dengan sebuah dalil Al-Qur’an dalam
surat Al-Hasyr: 7:

Rasulullah
bersabda:

“Sesungguhnya
saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”.
B. Tujuan
Akhlak

Tujuan seorang
muslim berakhlak adalah untuk mendapatkan ridla dari Allah. Tidak pantas
seorang muslik berakhlak dengan tujuan untuk dipuji oleh orang lain. Karena hal
itu termasuk riya’. Begitu juga tidak pantas bagi seseorang berakhlak dengan
tujuan untuk mencari materi saja. Islam senantiasa mengajarkan persatuan yang
saling menyayangi, tolong menolong dan mewariskan cinta kebaikan dengan sesama
dari hal-hal yang berhubungan dengan berbuat baik kepada kedua orang tua,
anak-anak, istri-istri, saudara-saudara, tetangga, seluruh umat Islam, bahkan
selain orang Islam. Bahkan hal tersebut juga dibiasakan kepada hewan, dan
seluruh isi alam. Islam senantiasa mengajak orang Islam untuk mengisi dirinya
dengan akhlak-akhlak mulia dan hidup dengan akhlak-akhlak tersebut.
C. Pentingnya
Akhlak

Kasih sayang muncul setelah tujuan dari akhlak itu jelas terdapat
beberapa dalil yang menunjukkan terhadap pentingnya akhlak. Karena akhlak akan mengantarkan
seseorang bahagia di dunia dan di akhirat.
1.
Melaksanakan
perintah Allah
Banyak
sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang mengajak seseorang untuk melaksanakan perintah
Allah dalam hal akhlak, baik perintah, larangan, maupun petunjuk. Allah
berfirman:


2.
Akhlak
menjadi sebab ta’at kepada Rasulullah
Diriwayatkan dari Abi Dzar, ia berkata: Rasulullah berkata kepada
diriku: “Takutlah kepada Allah dimana kamu berada, dan sertailah setiap
keburukan dengan kebaikan, makan keburukan akan mampu dihapusnya, dan Dzat yang
menciptakan manusia itu berakhlak baik”.
3.
Akhlak
menjadi sebab mahabbah kepada Allah
Allah berfirman:

4.
Akhlak
menjadi sebab cinta pada Rasulullah

Sesungguhnya
lebih cintanya kalian padaku dan lebih dekatnya kalian dariku pada majlis di
hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian.
5.
Akhlak
menjadi sebab paling mulia untuk masuk surga

Rasulullah
bersabda:” Perkara apa yang paling banyak menyebabkan seseorang masuk
surga?. Rasulullah menjawab:”Taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik”.
D. Faktor
pendorong Akhlak buruk

Banyak dalil
Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan faktor pendorong akhlak buruk, mencegah
melakukannya, membencinya, dan menghina orang yang melakukannya. Allah
berfirman:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar