Pasar dan Seni Dagang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami
permasalahan dalam kehidupannya, termasuk permasalahan perekonomian. Sehingga
seseorang dituntut untuk mengatasinya, termasuk dengan membuka usaha demi
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dimana dalam membuka usaha, seseorang akan
mengalami berbagai resiko yang harus ia selesaikan dan dicari solusinya. Dengan
adanya hal tersebut, pemahaman akan kewirausahaan harus ia ketahui dan ia
pelajari agar berbagai resiko dan kendala dalam wirausahanya bisa di atasi.
Oleh karena itu, keberadaan ilmu kewirausahaan dalam perkuliahan
sangat tepat sekali. Dimana mahasiswa dituntut untuk mendalami materi yang di
ajarkan dalam matakuliah tersebut. Sebab, mahasiswa nantinya juga diharapkan
bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses dengan mengaplikasikan berbagai
teori dan keilmuan yang ada dalam matakuliah kewirausahaan. Dengan demikian,
mahasiswa yang telah lulus, tidak hanya mengandalkan ijazahnya untuk
mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, mahasiswa mampu menciptakan lapangan
wirausaha dengan keilmuan kewirausahaan yang pernah dipelajari.
Berbagai alasan tersebut, akhirnya mendorong kami untuk menyusun
sebuah makalah yang di dalamnya membahas tentang pasar, seni dagang dan
transaksi. Dimana hal tersebut akan menunjang dalam tercapainya sebuah
wirausaha yang sukses dan maju. Selain itu, hal tersebut juga diharapkan mampu
menambah wacana dan wawasan keilmuan kita, khususnya tentang kewirausahaan.
2.1 Rumusan Masalah
A. Definisi Pasar
B. Seni Dagang dalam Pasar
C. Transaksi dalam Pasar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Pasar
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi dari setiap pihak yang
saling memiliki kepentingan. Posisi pasar bagi masyarakat, investor dan
pemerintah menjadi begitu penting untuk dipahami apalagi jika dilihat dari segi
aktivitas pasar yang semakin hari semakin berubah. Perubahan pasar mengikuti behaviour
para pengguna pasar. Sehingga pembentukan pasar digital dengan pendekatan
dunia maya atau internet telah menyebabkan terbentuknya pasar baru yang
memiliki dimensi lebih luas dan simpel.
Oleh karena itu,
saat ini disebut sebagai era e-commerce. Perdagangan dan transaksi yang
dahulunya bersifat tradisional berubah dengan berkembangnya teknologi dan
teknologi aktivitas menyebabkan perubahan behaviour konsumen. Pembentukan pola ini menyebabkan
seseorang pembisnis harus bisa memahami bagaimana bentuk perubahan tersebut
untuk diaplikasikan dalam format dan rancangan bisnis yang dibangunnya. Sehingga
seorang pembisnis dibuat tidak boleh kaku dengan berbagai bentuk perubahan yang
terjadi, bahkan harus fleksibel dan familiar dengan berbagai kondisi yang ada.
Keberadaan pasar
sebenarnya menyimpan banyak resiko. Sebab ada banyak orang yang gagal berbisnis
ketika prediksi tentang pasar salah seperti yang di duga sebelumnya. Sebenarnya
dalam kegagalan tersimpan banyak pelajaran yang bisa diambil. Hal tersebut
seperti yang dikatakan oleh Ahmad Bachrie kepada Abu Rizal Bakrie anaknya,
“Saya senang kamu gagal. Kamu harus tahu arti kegagalan agar nanti berhasil”.
Dengan demikian,
sangat benar sekali bahawa kehidupan seorang pembisnis selalu berhubungan
dengan resiko, sejak pertama sekali seseorang memutuskan u7ntuk menjadi
pembisnis, maka semenjak itu ia telah berhadapan dengan resiko. Namun seiring
waktu dan semangat kerja keras yang pantang menyerah membuat ia mampu me-manage
resiko. Seperti kata pepatah, “waktu bisa mengajarkan orang banyak hal.[1]
Dalam ilmu
ekonomi, pasar adalah keadaan dimana terjadi kekuatan permintaan dan penawaran
yang seimbang dari suatu barang atau jasa. Keseimbangan kekuatan antara
permintaan (konsumjen) dan penawaran (penjual) tidak dapat dilihat dikarenakan
peristiwa atau kejadiannya tidak berupa wujud sebagai suatu bangunan, oleh
karena itu disebut sebagai Pasar Abstrak.
Seandainya pada
Pasar Konkrit suatu saat tidak terjadi lagi persesuaian permintaan dan
penawaran, maka ini berarti disana tidak akan ada proses jual beli, sehingga
Pasar Konkrit tidak berfungsi lagi sebagai suatu pasar, melaiunkan hanya
merupakan sebuah gedung semata. Sehingga dapat dinyatakan bahwa dimana ada
suatu tempat/gedung yang berupa pasar, maka disitu pasti terjadi suatu proses
jual beli atau terjadi persesuaian antara penawaran dan permintaan. Dengan
demikian, semua pasar yang konkrit juga merupakan pasar abstrak, tetapi tidak
semua pasar abstrak adalah pasar konkrit.[2]
2.2 Seni Dagang dalam Pasar
Pada umumnya,
perusahaan kecil yang berhasil dan dapat bersaing, memiliki keunggulan dalam
bidang teknik, produk dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang
terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi
pertumbuhan, antara lain:
Ø Perubahan produk
Ø Strategi yang menyangkut pasar
Ø Kemampuan untuk memperoleh modal
Ø Analisis sumber daya manusia
Ø Analisis pesaing
Ø Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan
Ø Penentuan harga produk
Ø Interaksi perusahaan dengan masyarakat
Ø Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas.
Selain itu, untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha
memperoleh keuntungan di pasar dapat dilakukan dengan cara:
·
Mendidik
wirausaha tentang pelayanan perusahaan, khususnya tentang alasan konsumen
membeli produk, tentang masalah yang dihadapi pelanggan dan tentang apa
kebutuhan serta keinagan spesifik dari konsumen.
·
Mendidik
tentang wirausaha tentang nilai perbaikan produk dan pemesarannya, tentang
proses distribusi dan perbaikan teknik prosuksinya untuk dapat bersaing
·
Menciptakan
iklim kerja yang positif mendorong terciptanya ide-ide baru. Dengan iklim yang
kondusifm para wirausaha akan lebih kreatif dalam mentransformasikan
ide-idenya.
·
Para
wirausaha secara ideal adalah individu-individu yang bertanggungjawab dalam
bidang pemasaran, teknologi dan kuangan. Mereka adalah para pencipta dan innovator pada perusahaan orang lain.
Selain itu, seni dagang juga harus memperhatikan pemasaran.
Pemasaran (marketing), adalah proses sosial dan proses manajerial yang
memungkinkan individu/kelompok memperoleh apa yang di butuhkannya dan apa yang
di inginkannya {=wants}, melalui proses pertukaran. Konsep dagang dalam
pemasaran dimulai dengan adanya pasar seperti ditunjukkan pada gambar berikut







Berawal dari adanya kebutuhan pihak pelanggan yang ditindaklanjuti
dengan timbulnya keinginan, maka timbullah permintaan-permintaan. Hal ini
selanjutnya akan memberikan peluang kepada penciptaan-penciptaan produk, yang
mampu memenuhi atau memuaskan keinginan tersebut. Perjalanan produk menuju
pasar ditempuh melalui beberapa proses, seperti pertukaran dan transaksi. Pada
akhirnya produk yang sudah di pasar akan diserap oleh pelanggan dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Adapun contoh sistem pemasaran yang sederhana dapat
dilihat pada gambar berikut[3]:




|
|
Komunikasi





Informasi
Menurut
Kotler, rencana pemasaran dibagi dalam dua tingkat, yaitu, rencana pemasaran
strategis dan rencana pemasaran teknis. Rencana pemasaran
strategismengembangkan tujuan dan strategi pemasaran yang luas berdasarkan
analisis situasi dan peluang pasar saat ini. Sedangkan rencana pemasran teknis
menggariskan teknik pemasaran yang spesifik, yang terdiri dari periklanan,
penjualan, penetapan harga, saluran ditribusi dan pelayanan (KOtler, 2002:75).
Oleh karena itu, rencana pemasaran merupakan alat utama untuk mengarahkan
bisnis untuk menuju apa yang secara strategis dianggap benar itu dengan tegas
tertulis dalam tujuannya, yakni mempromosikan ekonomi anggota atau menyejah
terakan anggota sebagai pemilik yang sekaligus sebagai pelanggan koperasinya
(Prinsip dual identity).
Menurut Kotler (2002: 85-87), dalam mempercepat bisnis ada tiga pilihan,
yakni :
1. Pertumbuhan intensif, dilakukan dengan cara mengidentifikasi peluang
untuk menumbuhkan lebih lanjut bisnis perusahaan saat ini.
2. Pertumbuhan integrative, dilakukan dengan cara mengidentifikasi peluang
untuk membangun atau memperoleh bisnis yang berkaitan dengan bisnis perusahaan
saat ini.
3. Pertumbuhan diversifikasi, dilakukan dengan mengidentifikasi peluang
untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan pertumbuhan bisnis
saat ini.
Ketiga hal tersebut berhubungan dengan empat strategi yang akan dipilih,
yakni[4] :
1. strategi penetrasi pasar, dapat dipertimbangkan jika perusahaan berusaha
untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas dengan produk yang ad di pasarnya
sekarang ini
2. strategi pengembangan pasar, dapat dilakukan jika perusahan ingin
mengembangkan pasar baru untuk prosuk yang sudah ada.
3. Strategi pengembangan proseuk, dapat dilakukan jika perusahaan ingin
mnegembangkan proseuk baru yang memberikan keuntungan potensial bagi pasar yang
sudah ada saat ini.
4. Strategi diversifikasi, dapat dilakukan jika perusahaan ingin
menciptakan menciptakan prosuk baru di pasar yang baru.
2.3
Transaksi dalam Pasar
Tujuan
pemasaran adalah memnuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan
sasaran. Akan tetapi mengenal pelanggan tidaklah mudah. Para pelanggan mungkin
saja menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka sedemikian rupa tetapi bertindak
yang sebaliknya. Mereka mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih
mendalam. Mereka mungkin bereaksi terhadap pengaruh yang mengubah pikiran
mereka pada menit-menit terkahir.
Para memasar
harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja
pelanggan sasaran mereka. Studi-stu seperti ini akan memberikan petunjuk untuk
mengembangkan prosuk-prosuk baru cirri-ciri produk, harga, saluran, pesan, dan
unsure bauran pemasaran lainnya. Sehingga model tahapan proses pembelian
umumnya menyangkup hal-hal sebagai berikut : penganalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah
pembelian.

Gambar Model Tahap Proses Pembelian
Pengenalan
kebutuhan adealah proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu
maslaah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan nyata
dengan keadaan yang diinginkan. Sedangkan proses informasi merupakan keadaan
seorang pelanggan yang tergerak oleh stimuni akan berusaha untuk mencari lebih
banyak informasi dalam arti melalui iklan, teman, dan sebagainya. Seberapa jauh
pencarian yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi
yang telah dipunyai, kemudian informasi, dan sebagainya. Evaluasi alternative
merupakan bagaimana pelanggan memproses infirmasi mengenai merk dan membuat
pertimbangan terkahir?. Wsebagain modek sekarang dari proses evaluasi pelanggan
dalam membuat pertimbangan pemilihan produk dilakukan secara sadar dan
rasional. Keputusan pembelian dalam tahap ecvaluasi, pelanggan membentuk
preferensi diantara merk0merk dalma kelumpok pilihan. Keputusan pembelian
banyak dipengaruhi oleh pendirian orang lain dan faktor-faktor situasional.
Perlaku
setelah pembelian. Setelah pembelian produk, pelanggan akan mengalami suatu
tingkat kepuasan atau ketidak puasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku
seelanjutnya. Jika pelanggan merasa puas, ia akan menunjukan probabilitas yang
lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi[5].
Bagi seorang
penjual agar berhasil dalam menjalankan usahanya, perlu mengetahui tujuan serta
bidang pekerjaan yang dilakukannya. Sedangkan yang menjadi obyek penjualan
adalah[6]:
1. Diri Penjual
Dalam praktek terjadinya jual beli, umumnya melalui
tahapan persiapan, membuka pembicaraan, memajangkan barang, mengarahkan pembeli
agar terjadinya penjualan dan tercapainya kepuasan pada pembelinya. Seorang
penjual sebelum melakukan penjualan harus mengetahui keadaan dirinya yang
menyangkut keadaan fisik, pendengaran, penglihatan, nada suara, cara berbicara,
dan sebagainya.
2. Barang yang akan dijual
Sebelum penjualan dilakukan, penjual harus mengetahui
dahulu keadaan, sifat dan guna dari barangnya yang akan dijualnya. Hal ini bisa
dipelajari dari buku petunjuk, keterangan atau lebel, surat kabar, atau meminta
kepada orang yang ahli tentang barang tersebut yang biasanya pula disediakan
oleh produsen, sehingga dapat menarik dan mempercepat proses terjadinya
penjualan.
3. Keadaan pembeli atau poelanggan
Langganan merupakan jiwa perusahaan, mereka harus
diperlakukan seperti raja, artinya mereka harus mendapat pelayanan yang baik
sehingga menyenangkan dan memuaskan. Caranya bisa dipelajari secara kejiwaan
atau dari kartu keadaan langganan sudah dapat membayangkan keadaan jiwanya atau
profesinya. Sehingga jiwa yang ikhlas, sikap yang terbuka dan bersahabat dapat
memberikan iklim yang baik bagi terjadinya jual beli dan kemungkinan besar
menjadi langganan tetap.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli barang
dagangan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli, serta orang-orang yang
berkepentingan. Oleh karena itu, keberadaan pasar sangat penting sekali untuk
menunjang seseorang dalam wirausaha. Sebab seseorang yang berwirausaha harus
memahami betul tentang keadaan pasar, barang yang terlaku di pasar, persaingan,
dan lain-lain.
Selain itu, keberadaan pasar juga akan menjadikan seorang
wirausahawan mampu memunculkan seni dagang, demi terjualnya barang dagangan.
Sebab keberadaan seni dagang juga akan mempengaruhi keadaan pasar dan
berhasilnya sebuah wirausaha yang sukses. Sehingga antara pasar dan seni dagang
merupakan satu kesatuan yang bisa membuat seseorang menjadi wirausahawan yang sukses
dan maju.
Begitu juga kegiatan transaksi yang terjadi di pasar yang dilakukan
ooleh penjual dan pembeli serta orang-orang yang berkepintingan. Hal itu
dikarenakan transaksi juga berpengaruh terhadap etika dan kualitas serta
perubahan terhadap sebuah wirausaha. Transaksi yang baik akan menimbulkan
terjadinya hubungan timbal balik antara orang-orang yang mempunyai kepentingan
dalam wira usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi,
Irham, 2014, Manajemen Strategis, Bandung:Alfabeta
Daryanto,
2012, Pendidikan Kewirausahaan, Yogyakarta:Gava Media
Yunus, Muh, 2008, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, Malang:UIN Malang Press
Alma, M. Buchari, 2008.Kewirausahaan, Bandung:Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar